Sekilas Tentang Fkppa

Sekilas FKPPA

Pecinta Alam di Indonesia telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya organisasi maupun komunitas pecinta alam yang ada di Indonesia. Pada lembaga Universitas kita mengenal Mahasiswa Pecinta Alam atau sering disingkat “Mapala”, sedangkan ditingkatan SMA kita juga mengenal “Sispala” yakni Siswa Pecinta Alam, kemudian di luar itu tak sedikit pula kelompok, komunitas, freelance atau Organisasi Pecinta Alam (OPA) yang berasal dari pemuda dan masyarakat luas, yang menjadi bagian utuh dari Pecinta Alam Indonesia.

Banyaknya organisasi pecinta alam tersebut juga berbanding lurus dengan luasnya cakupan bidang-bidang keahlian dan kegiatan di alam bebas yang bisa dimasuki, sebagai contohnya antara lain: rock climbing, prussiking, rappeling, togel, cadroul, ganthole, survival, navigasi, peta kompas, Orad, caving, diving, PPGD, observasi dan konservasi, SAR, fotografi alam, botani dan zoologi praktis, mountaineering dan masih banyak lagi yang lainnya.
Karena beragamnya bidang keahlian dan kegiatan para pecinta alam, maka dianggap perlu untuk membuat konsep dan merumuskan standarisasi materi, tehnik-tehnik, kode etik berkegiatan di alam bebas yang bisa dituangkan dalam forum bersama. Forum bersama tersebut juga sebagai wahana berbagi pengalaman antar sesama pecinta alam. Konsep tersebut sudah berjalan ditingkatan nasional, untuk menyatukan itu semua di tingkat nasional telah terselenggara Forum Gladian Nasional (Gladnas) Pecinta Alam se-Indonesia.

Antisipasi dari beberapa perbedaan tersebut, tertuang dan ditampung di dalam Forum Gladian Nasional Pecinta Alam III di Pantai Carita Jawa Barat 1972. Karena waktu yang tersedia didalam forum Gladnas III itu tidak cukup untuk menjawab, maka dalam Forum Gladian Nasional Pecinta Alam IV, pukul 01.00 WITA tanggal 29 Januari 1974 di pulau Kayangan Palu Ujung Pandang, maka lahirlah Kode Etik Pecinta Alam Indonesia. Kemudian pada tanggal 7 - 17 Agustus 2009 Gladnas XIII di selenggarakan di Nusa Tenggara Barat. Ditingkat Jawa Timur kita juga mengenal FKPA (Forum Komunikasi Pecinta Alam). FKPA XIII juga telah rampung diselenggarakan pada 24-26 Juli 2009 di Universitas Trunojoyo Madura dan rangkaian kegiatannya masih berjalan hingga sekarang.
Kita sebagai insan pecinta alam yang secara faktual berada di Lamongan, harus senantiasa memupuk persaudaraan sebagaimana amanat Kode Etik Pecinta Alam Indonesia yang menjadi rujukan kita bersama. Pecinta Alam di Lamongan telah banyak bermunculan, secara kuantitas sudah dirasa cukup untuk bisa memberikan peranan lebih terhadap kelestarian lingkungan hidup. Secara kualitas dibutuhkan forum yang bisa memberikan transformasi nilai dan pengetahuan yang biasanya diwujudkan dalam bentuk Latgab (latihan gabungan).

Forum Komunikasi Pecinta Alam Lamongan (FKPALA) yang pernah dirumuskan oleh beberapa organisasi pecinta alam di Lamongan ternyata belum sepenuhnya memberikan andil yang berarti dalam membangun komunikasi yang baik ditingkatan organisasi pecinta alam.
Jauh sebelum itu, di Lamongan sejak tahun 2004 telah dirintis untuk pertama kalinya FKPPA (Forum Kreasi Pemuda Pecinta Alam). FKPPA merupakan forum yang di awal perintisannya adalah milik OPA se-Lamongan dengan prinsip dasar “dari kita, oleh kita dan untuk semua pecinta alam.” Namun karena keterbatasan koordinasi, maka dari FKPPA yang pertama hingga FKPPA-III tahun 2009 yang lalu masih diselenggarakan oleh Serikat Pemuda Pencinta Alam Lamongan (Sempal).

Sehubungan dengan hasil FKPPA keempat yang akan dikembalikan ke Ranah Lamongan, untuk Laporannya bisa dilihat diunduh.
sebagai referensi, ada juga lampiran untuk proposal mini kegiatan FKPPA III yang lalu. bisa  diunduh

Posting Komentar

CodeNirvana
Older Posts
© Copyright Sempal Lamongan Published.. Blogger Templates
Back To Top